Selasa, 23 November 2010

Dua Korea Baku Tembak

Korea Utara menembakkan sejumlah selongsong artileri ke perbatasan Korea Selatan, yang membalas dengan tembakan.
Sekitar 50 selongsong mendarat di Pulau Yeonpyeong, tak jauh dari Selat Kuning. Menurut laporan televisi setempat, tembakan itu menyebabkan beberapa orang terluka dan merusak lusinan rumah. Empat tentara Korea Selatan, menurut kantor berita Yonhap, terluka.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan segera menaikkan tingkat kewaspadaan. Sejumlah pesawat jet dikirim ke pulau itu. Kepada AFP, juru bicara kementerian mengatakan sebuah unit artileri memulai dengan tembakan provokasi pada pukul 2:34 siang waktu setempat. "Pasukan Korea Selatan membalas sebagai upaya pertahanan diri," kata sumber itu.
Seorang penduduk Pulau Yeonpyeong, Lee Jong-Sik, mengatakan setidaknya sepuluh rumah terbakar. Ia tak dapat melihat jelas karena asap yang timbul. "Pengumuman melalui pengeras suara meminta kami meninggalkan rumah," kata dia kepada jaringan televisi YTN.
Ketegangan dua Korea meningkat sejak Maret lalu, ketika kapal perang Korea Selatan tenggelam. Korea Selatan menuduh Korea Utara menembak kapal selam itu dengan torpedo. Tuduhan itu dibantah keras oleh Korea Utara.
Akhir Oktober, baku tembak kembali terjadi di sekitar perbatasan.
Korea Utara mengklaim memiliki program pengayaan uranium yang tengah beroperasi. Ini menimbulkan ketegangan di kawasan, dan tekanan dari sejumlah negara agar Korea Utara menghentikan program itu.
PERKEMBANGAN BERITA:
Dua marinir Korea Selatan tewas dalam insiden tersebut.
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengancam akan membalas dengan keras aksi provokasi Korea Utara.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan sudah memerintahkan persiapan menghadapi situasi terburuk. "Kami akan bersiap agar apa pun yang terjadi, kami bisa menanganinya," kata dia.

Tidak ada komentar: