Jumat, 06 Agustus 2010

Orangtua Dukung Pemblokiran BlackBerry

RIYADH, KOMPAS.com - Sementara sejumlah warga Arab Saudi tidak merasa senang dengan keputusan kerajaan itu untuk menutup layanan Blackberry, sejumlah besar dukungan muncul pada keputusan pihak berwenang memblokir layanan tersebut. Pencekalan dilakukan dengan alasan telepon pintar tersebut memberikan dampak negatif pada generasi muda.

Arab News dalam laporan di situsnya, Kamis (5/8/2010) mengatakan bahwa menurut survei dalam jaringan kepada 331 orang, sekitar 178 di antaranya menentang pencekalan yang mulai berlaku Jumat itu, dan 153 di antaranya mendukung.

Mereka yang tidak setuju dengan keputusan tersebut, menurut laporan itu, mengeluhkan tidak adanya pemberitahuan awal, sehingga sejumlah di antara mereka telah terlanjur memberi Blackberry beberapa hari lalu dan sekarang terjebak dengan piranti canggih yang tidak dapat difungsikan.

Sedangkan 153 orang yang mendukung mengatakan bahwa mereka mendukung pencekalan itu karena menilai Blackberry memberikan dampak negatif bagi generasi muda. Sebagian besar yang mendukung keputusan pencekalan adalah para orangtua.

Arab News mengutip seorang ibu bernama Um Aisha yang mengatakan bahwa dia menyita Blacberry milik anak perempuannya setelah sang anak sangat tergantung pada telepon pintar itu, sampai pada titik sangat mempengaruhi kesehatannya.

"Anak perempuan saya pingsan sekali. Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa dia menderita kelelahan. Setelah memiliki Blackberry, dia menjadi sangat tergantung pada telepon pintar itu bahkan dia pun menggunakan telepon itu ketika di tempat tidur. Dia membaca seluruh pesan singkat yang diterimanya dan menjawab pesan-pesan itu sekalipun telah larut malam," kata Um Aisha.

Seorang mahasiswa yang hanya disebutkan bernama May mendukung pencekalan itu. "Sekarang saya dapat menikmati waktu saya dengan teman-teman saya seperti dahulu," katanya. "Saya sekarang dapat melihat mereka dengan lebih baik tanpa perlu lagi melihat mereka dengan mata yang selalu tertuju pada Blackberry-nya," tambah May, yang menolak membeli Blackberry.

Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Arab Saudi (CITC) mengumumkan pada Selasa malam bahwa pihaknya telah memerintahkan tiga layanan telepon genggam di kerajaan itu untuk menutup jasa layanan Blackberry mulai Jumat karena gagal menyesuaikan dengan peraturan yang ada. Jika mereka gagal memenuhi perintah CITC, perusahaan akan didenda 1,3 juta dolar AS, menurut salah satu perusahaan kepada AFP, Rabu.

"Kami juga harus memenuhi karena alasan keamanan," tambahnya. Namun, ada harapan besar dalam meyakinkan perusahaan pencipta Blackberry (RIM) menyediakan layanan lokal di Arab Saudi. Tiga perusahaan itu bertemu dengan RIM pada Rabu dan pertemuan-pertemuan lanjutan akan dilakukan.

Tidak ada komentar: